lokasi terkenal di korea

hello readers!! kalo post-post sebelum nya ngebahas soal sejarah,pemerintah sama presiden sekarang aku bakalan ngebahas soal tempat yang kudu, wajib, mesti di datangi pas liburan sekolah, libur tahun baru dan libur libur yang lain..

1.Namsan Seoul Tower

Seoul-South-Korea

bagi para pencinta korea pasti udah gak asing lagi, menara satu ini suka di kaitkan dengan love lock atau gembok cinta yang di gantung di N.Seoul Tower. Namun  jangan salah bagi kalian para readers bukan pecinta Korea,bangunan yang dilengkapi restoran yang bisa berputar 360 derajat ini juga pasti akan menarik perhatian kalian. Terletak 15 menit berjalan kaki dari subway Myeongdong, N.Seoul Tower yang berada di kawasan Namsan Park dan Namsangeol Village ini semakin terkenal setelah di jadikan tempat syuting Boys Before Flower , tempat kencan Khuntoria (Nickhun 2pm – Victoria f(x) dari variety show We Got Married) dan tempat syuting EXO SHOWTIME baru-baru ini. Selain love lock, daya tarik dari menara ini adalah Observatory Room yang menyajikan pemandangan Korea dari atas menara

2.Teddy Bear Museum

index

Museum satu ini terletak di dua tempat di jeju dan di N.Seoul Tower

Teddy Bear Museun di bagi dua ada past dan present.Bagian past menceritakan tentang sejarah masa lalu tentang beruang di Korea. Orang Korea percaya bahwa nenek moyang mereka berasal dari seekor beruang yang setelah melalui berbagai persyaratan dan cobaan, dan akhirnya menjadi seorang manusia, bahkan mengandung anak dari dewa. Keturunan beruang dan dewa ini yang menjadi nenek moyang Orang Korea. kalian bisa menikmati sejarah korea dalam bentuk boneka beruang yang imut. Ada juga patung-patung kaca berisi boneka beruang asli dari beberapa negara yang sudah dibuat sejak tahun 1990-an. selesai dengan past dilanjutkan dengan bagian present

di bagian present ada beruang yang lucu yang memakai baju modern yang menggambarkan seoul sekarang berdasarkan kekhasan distrik nya masing-masing.

3. Seoul Central Mosque

Eid-ul-Adha prayer at Seoul Central Mosque

Seoul Central Mosque adalah masjid terbesar di Seoul yang terletak di puncak bukit di daerah Itaewon. Didirikan tahun 1976, Seoul Central Mosque menjadi pusat komunitas muslim di Seoul. Di sekitar masjid ini terdapat banyak restoran timur tengah dan toko yang menyediakan barang-barang yang berhubungan dengan keagamaan dan diimpor dari negara-negara di timur tengah

4.Gyeongbokgung Palace…203662_image2_1

Gyeongbokgung Palace adalah tempat bersejarah yang diakui oleh UNESCO dan sering dijadikan tempat untuk pilihan belajar sejarah korea. selain itu juga banyak pengunjung yang datang untung melihat bekas syuting beberapa drama kerajaan

5.Lotte World

250px-Khitai7

Yang perlu diketahui lotte world ini adalah wahana permainan indoor, seperti Trans Studio. Ada banyak sekali permainan di Lotte World, mulai dari balon udara, mini monorail, sampai roller coaster. Selain permainan di Lotte World juga menawarkan Folk Museum dan film 4D. Selain itu, juga tersedia booth untuk berfoto dengan hanbok (baju tradisional korea)

cr: wikipedia.id & seoulvivor

Republik Korea Selatan

Republik Korea (bahasa Korea: Daehan Minguk (Hangul: 대한민국; Hanja: 大韓民國); bahasa Inggris: Republic of Korea/ROK) biasanya dikenal sebagai Korea Selatan, adalah sebuah negara di Asia Timur yang meliputi bagian selatan Semenanjung Korea. Di sebelah utara, Republik Korea berbataskan Korea Utara, di mana keduanya bersatu sebagai sebuah negara hingga tahun 1948. Laut Kuning di sebelah barat, Jepang berada di seberang Laut Jepang (disebut “Laut Timur” oleh orang-orang Korea) dan Selat Korea berada di bagian tenggara. Negara ini dikenal dengan nama Hanguk (한국; 韓國). Oleh penduduk Korea Selatan dan disebut Namchosŏn (남조선; 南朝鮮; “Chosŏn Selatan”) di Korea Utara. Ibu kota Korea Selatan adalah Seoul (서울).

Penemuan arkeologis menunjukkan bahwa Semenanjung Korea telah didiami sejak Masa Paleolitik Awal. Sejarah Korea dimulai dari pembentukan Gojoseon pada 2333 SM. oleh Dan-gun. Setelah unifikasi Tiga Kerajaan Korea dibawah Silla pada 668 M, Korea menjadi satu dibawah Dinasti Goryeo dan Dinasti Joseon hingga akhir Kekaisaran Han Raya pada 1910 karena dianeksasi oleh Jepang. Setelah liberalisasi dan pendudukan oleh Uni Soviet dan Amerika Serikat pada akhir Perang Dunia II, Wilayah Korea akhirnya dibagi menjadi Korea Utara dan Korea Selatan.

beberapa nama presiden yang pernah memerintah di korea selatan mulai kemerdekaan hingga saat ini

100px-Rhee_Syng-Man_in_1956
1. Rhee Syng-Man  (20 Juli 1948 -26 April 1960)
100px-Heo_Jeong

Heo Jeong(pejabat)
(26 April 1960-12 Agustus 1960)

Yun Bo-seon  ( 13 Agustus 1960 -22 Maret 1962)

2.Yun Bo-seon
( 13 Agustus 1960 -22 Maret 1962)

Park Chung-hee (22 Maret 1962 -17 Desember 1963)

Park Chung-hee (pejabat)
(22 Maret 1962 -17 Desember 1963)

Park Chung-hee (17 Desember 1963-26 Oktober 1979)

3.Park Chung-hee
(17 Desember 1963-26 Oktober 1979)

Choi Kyu Ha (pejabat) (26 Oktober 1979 -8 Desember 1979)

Choi Kyu Ha
(pejabat)
(26 Oktober 1979 – 8 Desember 1979)

4.Choi Kyu Ha (8 Desember 1979-16 Agustus 1980)

4.Choi Kyu Ha
(8 Desember 1979-16 Agustus 1980)

5.Chun Doo-hwan (1 September 1980 -24 Februari 1988)

5.Chun Doo-hwan
(1 September 1980 -24 Februari 1988)

6. Roh Tae-woo (25 Februari 1988 -24 Februari 1993)

6. Roh Tae-woo
(25 Februari 1988 -24 Februari 1993)

7. Kim Young Sam (25 Februari 1993 -24 Februari 1998

7. Kim Young Sam
(25 Februari 1993 -24 Februari 1998)

8.Kim Dae-jung (25 Februari 1998 -24 Februari 2003)

8.Kim Dae-jung
(25 Februari 1998 -24 Februari 2003)

8. Roh Moo-hyun (25 Februari 2003 -11 Maret 2004)

9. Roh Moo-hyun
(25 Februari 2003 -11 Maret 2004)

GohKun (pejabat) (11 Maret 2004 -15 Mei 2004)

GohKun
(pejabat)
(11 Maret 2004 -15 Mei 2004)

9.Roh_Moo-hyun (15 Mei 2004 - 24 Februari 2008)

9.Roh_Moo-hyun
(15 Mei 2004 – 24 Februari 2008)

10.Lee Myung-bak (25 Februari 2008 -25 Februari 2013)

10.Lee Myung-bak
(25 Februari 2008 -25 Februari 2013)

11.Geun_Hye_Park (25 Februari 2013 - sekarang)

11.Geun_Hye_Park
(25 Februari 2013 – sekarang)

cr: http://id.wikipedia.org/wiki/Daftar_Presiden_Korea_Selatan, http://english1.president.go.kr/president/greetings.php

Pahlawan Nasional

220px-ACHD

> Ahn Chang-ho<

Ahn Chang-ho adalah pahlawan nasional Korea Selatan.

Ahn lahir di Gangseo, (sekarang di Korea Utara) pada tahun 1878, di akhir periode Dinasti Joseon (1392-1910) di mana Korea sedang mengalami masa-masa kekacauan.

Ketika Perang Sino-Jepang Pertama (1894-1895) pecah, Ahn yang saat itu masih menjadi pelajar, mulai menyadari perlunya untuk memperkenalkan kebudayaan baru dan peradaban ke negaranya dan meningkatkan status dan kekuatan Korea sebagai negara independen. Ketika Jepang memenangkan perang dan mulai mengarahkan pandangannya ke Korea, Ahn pergi ke Seoul untuk belajar. Pada tahun 1896 ia mengikuti pendidikan di Gusae Hakdang, sekolah yang disponsori misionaris yang didirikan oleh Horace G Underwood dan masuk Kristen. Pada tahun 1897, ia bergabung dengan Asosiasi Kemerdekaan, sebuah lembaga sosial politik yang memfokuskan pada pentingnya kemandirian dan tidak bergantung pada pengaruh asing. Ia juga memulai karirnya sebagai aktivis kemerdekaan dan pengajar pada saat yang sama. Pada usia 22 tahun, ia mendirikan sekolah dasar swasta pertama di Korea.

Pada tahun 1902, ia pergi ke Amerika untuk belajar di kota San Fransisco. Saat belajar di sana, ia melihat adanya disikriminasi yang dilakukan kepada orang korea lain dan mulai mendedikasikan waktunya untuk melindungi hak asasi orang korea lokal dengan mendirikan masyarakat persaudaraan korea (Korean fellowship society). Aktivismenya membawanya menjadi salah seorang yang pertama kali menyatukan komunitas Korea-Amerika. Perjanjian Eulsa antara Jepang dan Korea pada tahun 1905, yang secara resmi mengesahkan Korea sebagai koloni Jepang membawa Ahn kembali ke Korea. Sekembalinya, ia membentuk Asosiasi Masyarakat Baru, sebuah organisasi rahasia untuk memperjuangkan kemerdekaaan korea. Kemudian, ia mendirikan Sekolah Menengah Daesung dan mengorganisasikan asosiasi siswa pemuda untuk membina pemimpin masa depan Korea.

Ahn Chang-ho diburu otoritas penjajahan Jepang, sehingga ia berpindah-pindah ke Cina lalu ke Vladivostok untuk melanjutkan perjuangan. Ia pindah ke Amerika lewat Siberia setelah menyatukan komunitas Korea di Rusia Timur Jauh. Pada tanggal 1 maret 1919, protes terhadap Jepang merebak di seluruh Korea. Para aktivis kemerdekaan berkumpul di Shanghai untuk mendirikan pemerintahan sementara. Ahn bergabung dan mendedikasikan dirinya untuk kemerdekaan. Ia memegang peran sebagai sekretaris interior, deputi perdana menteri dan sekretaris pekerja. Ia dipenjara oleh Jepang pada tahun 1938.

220px-Yi-Sun-sin>Yi Sun-sin<

Yi Sun-sin (lahir 28 April 1545 – meninggal 16 Desember 1598 pada umur 53 tahun) adalah seorang tokoh militer dan pahlawan nasional Korea. Ia adalah tokoh yang berjasa dalam menumpas serbuan pasukan Jepang yang menginvasi dalam Perang Tujuh Tahun pada masa Dinasti Joseon. Salah satu kontribusinya yang terbesar dalam bidang militer Korea adalah penggunaan kapal perang berlapis besi pertama di dunia yang berbentuk kura-kura yang dinamakan Gobukseon. Sampai sekarang Yi dianggap sebagai seorang pahlawan bangsa Korea yang terbesar dikarenakan kesetiaan, taktik dan kegigihannya dalam berperang. Yi Sun-sin wafat dalam usia 54 tahun pada tahun 1598 tepat setelah kemenangannya dalam akhir Perang Tujuh Tahun. Dalam 7 tahun masa perang itu, Yi Sun-sin memenangkan sebanyak 23 kali pertempuran di laut tanpa kalah. Ia diberi gelar Chung Mu Gong atau Pahlawan Kesetiaan dan Pengabdian.

Sejak kakeknya terlibat dalam pembersihan politik pada masa pemerintahan Raja Jungjong, ayahnya mulai berhenti mencari pekerjaan yang berhubungan dengan pemerintah. Mereka sekeluarga akhirnya pindah ke Asan, tempat asal keluarga ibu Yi, di saat kondisi perekonomian mereka semakin memburuk.

Layaknya anak bangsawan pada masa itu, Yi Sun-sin dididik dalam ajaran-ajaran Konghucu sejak kecil. Ia menikah pada usia 21 tahun dan dikaruniai 3 orang putra dan 1 orang putri. Ia memutuskan untuk masuk di bidang militer dimulai saat berusia 22 tahun walaupun sebenarnya pilihannya tersebut asing bagi keluarganya yang lebih memandang kesusastraan sebagai tradisi.

800px-Tomb_of_General_Choe_Yeong

Choe Yeong (Hanzi: 崔荣, Hangul: 최영, 1316-1388) adalah seorang jenderal Korea pada zaman Dinasti Goryeo yang berjasa mempertahankan negaranya dari serbuan bajak laut Jepang dan mengusir pasukan Mongol. Choe dilahirkan di Choerwon, Provinsi Gangwon dari keluarga yang cukup mampu yang awalnya miskin sehingga membentuk karakternya yang militan. Dia tidak terlalu memperhatikan mengenai pakaian dan makanannya, dia menghindari kesenangan-kesenangan duniawi bahkan setelah menjadi pejabat dan mampu menikmatinya. Ia tidak senang pada orang yang menyukai barang mewah dan memandang kesederhanaan sebagai suatu kebajikan. Moto hidupnya yang diwarisi dari ayahnya adalah, “janganlah engkau tamak akan emas”

Dengan karakter demikian, Choe sangat cocok masuk militer, ia dengan cepat mendapat kepercayaan dari bawahan dan rajanya dalam sejumlah pertempuran melawan bajak laut Jepang yang menghantui semenanjung Korea pada tahun 1350an.

Pada usia 36 tahun, ia telah menjadi pahlawan nasional berkat jasanya memadamkan pemberontakan Cho Il-shin yang sebelumnya mengepung dan menerobos istana kerajaan, membunuh beberapa pejabat dan mengangkat diri sebagai raja Cho. Pada tahun 1335, di Tiongkok meletus Pemberontakan Sorban Merah melawan Dinasti Yuan, Mongol yang saat itu menguasai Tiongkok. Karena menjadi negara vassal Yuan sejak abad 13, maka Goryeo berkewajiban mengirim bala bantuan untuk membantu Mongol memadamkan pemberontakan tersebut. Kesuksesannya dalam lebih dari tigapuluh pertempuran membuat popularitasnya menanjak. Sekembalinya ke Korea, ia melaporkan pada Raja Gongmin mengenai situasi dalam negeri Tiongkok dimana Dinasti Yuan mulai goyah, sehingga Raja Gongmin berpikir itulah saat yang tepat untuk merebut kembali beberapa wilayah di utara yang dulu diduduki Mongol. Choe pun diperintahkan memimpin pasukannya dan berhasil merebut banyak kota di bagian barat Sungai Yalu.

Choe sempat menjabat sebagai walikota Pyongyang untuk waktu singkat. Selama masa itu ia meningkatkan produksi panen dan meringankan penderitaan korban kelaparan sehingga makin disanjung sebagai pahlawan nasional. Tahun 1363, ia sekali lagi unjuk gigi ketika seorang menteri yang berkuasa bernama Kim Yon-an bermaksud menggulingkan pemerintah. Choe menghimpun pasukannya dan mengalahkan 10.000 pasukan Mongol yang masuk ke wilayah Goryeo dan mendukung pemberontakan itu.

cr: http://id.wikipedia.org/wiki/Yi_Sun-shin , id.wikipedia.org/wiki/Ahn_Chang-ho , http://id.wikipedia.org/wiki/Choe_Yeong

 

Sejarah Korea Selatan

Sejarah Korea bermula dari zaman Paleolitik Awal sampai dengan sekarang . Kebudayaan tembikar di Korea dimulai sekitar tahun 8000 SM, dan zaman neolitikum dimulai sebelum 6000 SM yang diikuti oleh zaman perunggu sekitar tahun 2500 SM. Kemudian Kerajaan Gojoseon berdiri tahun 2333 SM. Baru pada abad ke-3 SM Korea mulai terbagi-bagi menjadi banyak wilayah kerajaan.

Pada tahun satu Masehi, Tiga Kerajaan Korea seperti Goguryeo, Silla dan Baekje mulai mendominasi Semenanjung Korea dan Manchuria. Tiga kerajaan ini saling bersaing secara ekonomi dan militer. Koguryo dan Baekje adalah dua kerajaan yang terkuat, terutama Goguryeo, yang selalu dapat menangkis serangan-serangan dari Dinasti-dinasti Cina. Kerajaan Silla perlahan-lahan menjadi kuat dan akhirnya dapat menundukkan Goguryeo. Untuk pertama kalinya Semenanjung Korea berhasil disatukan oleh Silla pada tahun 676 menjadi Silla Bersatu. Para pelarian Goguryeo yang selamat mendirikan sebuah kerajaan lain di sisi timur laut semenanjung Korea, yakni Balhae.

Silla Bersatu akhirnya runtuh di akhir abad ke-9, yang juga mengakhiri masa kekuasaan Tiga Kerajaan. Kerajaan yang baru, Dinasti Goryeo, mulai mendominasi Semenanjung Korea. Kerajaan Balhae runtuh tahun 926 karena serangan bangsa Khitan dan sebagian besar penduduk serta pemimpinnya, Dae Gwang hyun, mengungsi ke Dinasti Goryeo. Selama masa pemerintahan Goryeo, hukum yang baru dibuat, pelayanan masyarakat dibentuk, serta penyebaran agama Buddha berkembang pesat. Tahun 993 sampai 1019 suku Khitan dari Dinasti Liao meyerbu Goryeo, tapi berhasil dipukul mundur. Kemudian pada tahun 1238, Goryeo kembali diserbu pasukan Mongol dan setelah mengalami perang hampir 30 tahun, dua pihak akhirnya melakukan perjanjian damai.

Pada tahun 1392, Taejo dari Joseon mendirikan Dinasti Joseon setelah menumbangkan Goryeo. Raja Sejong (1418-1450) mengumumkan penciptaan abjad Hangeul. Antara 1592-1598, dalam Perang Imjin, Jepang menginvasi Semenanjung Korea, tapi dapat dipatahkan oleh prajurit pimpinan Admiral Yi Sun-shin. Lalu pada tahun 1620-an sampai 1630-an Dinasti Joseon kembali menderita serangan dari (Dinasti Qing).

Pada awal tahun 1870-an, Jepang kembali berusaha merebut Korea yang berada dalam pengaruh Cina. Pada tahun 1895 Maharani Myeongseong dibunuh oleh mata-mata Jepang  Pada tahun 1905, Jepang memakasa Korea untuk menandatangani Perjanjian Eulsa yang menjadikan Korea sebagai protektorat Jepang, lalu pada 1910 Jepang mulai menjajah Korea. Perjuangan rakyat Korea terhadap penjajahan Jepang dimanifestasikan dalam Pergerakan 1 Maret dengan tanpa kekerasan. Pergerakan kemerdekaan Korea yang dilakukan Pemerintahan Provisional Republik Korea lebih banyak aktif di luar Korea seperti di Manchuria, Cina dan Siberia.

Dengan menyerahnya Jepang pada tahun 1945, PBB membuat rencana administrasi bersama Uni Soviet dan Amerika Serikat, namun rencana tersebut tidak terlaksana. Pada tahun 1948, pemerintahan baru terbentuk, yang demokratik (Korea Selatan) dan komunis (Korea Utara) yang dibagi oleh garis lintang 38 derajat. Ketegangan antara kedua belah pihak mencuat ketika Perang Korea meletus tahun 1950 ketika pihak Korea Utara menyerang Korea Selatan.

Sejarah Korea Selatan secara resmi dimulai ketika pembentukan negara Korea Selatan pada 15 Agustus 1948, meskipun Syngman Rhee telah mendeklarasikan pembentukannya di Seoul pada 13 Agustus.

Setelah Penjajahan Jepang di Korea yang berakhir karena kekalahan Jepang pada Perang Dunia II tahun 1945, Korea dibagi menjadi dua wilayah berdasarkan garis 38 derajat lintang utara sesuai dengan perjanjian yang diadakan oleh PBB. Uni Soviet di bagian utara dan Amerika Serikat di bagian selatan. Uni Soviet dan Amerika Serikat tidak berhasil mencapai kesepakatan mengenai implementasi penyatuan Korea. Hal ini mengakibatkan pembentukan pemerintahan yang terpisah dengan masing-masing pemerintah mengklaim memiliki wilayah resmi atas seluruh Korea.

Sejarah Korea Selatan dalam perkembangannya diwarnai oleh pemerintahan yang demokratis dan otokratis secara bergantian. Republik pertama yang awalnya diklaim sebagai pemerintahan yang demokratis lama kelamaan menjadi otokratis hingga akhirnya jatuh pada tahun 1960. Republik kedua yang benar-benar demokratis harus dijatuhkan oleh rezim militer yang otokratis dalam waktu yang singkat. Republik keenam merupakan pemerintahan yang stabil dan menganut asas demokrasi liberal.

cr: http://id.wikipedia.org/wiki/Sejarah_Korea